Sabtu, 05 November 2011

Ingin Mutasi ??

Hindari Kesalahan Saat  Anda Berencana Pindah Kerja

Oleh : Abu Majid

     Suatu hal yang wajar apabila dalam sebuah perusahaan terjadi rotasi dan mutasi intern karyawan, baik dalam satu departemen yang sama maupun antar departemen, tak terkecuali di PT.Pupuk Kaltim. Hal ini karena management pastilah mempunyai berbagai alasan dan pertimbangan untuk memajukan perusahaan. Salah satunya dengan rotasi dan mutasi karyawan. Bagaimana dengan keinginan mutasi yang datangnya dari Karyawan?. Tentu perlu dicermati dengan seksama oleh managemen jika fenomena ini yang terjadi.

     Bila anda adalah salah satu karyawan yang berkeinginan untuk mutasi, sebaiknya anda berpikir kembali, pertimbangkan masak-masak langkah anda sebelum memutuskan untuk pindah. Tak Masalah jika keinginan anda tersebut didasari dengan alasan-alasan yang kuat dan positif, yang dapat diterima oleh semua kalangan.
Tak dipungkiri bahwa setiap karyawan pastilah menginginkan suasana kerja yang nyaman, penghargaan diri yang wajar serta karier yang lancar. Sayangnya, meski dibutuhkan, perpindahan  itu juga memiliki risiko yang cukup riskan. Perlu disadari bahwa efek dari keputusan anda untuk pindah tergantung dari komitmen dan alasan yang anda miliki. Nah berikut hal- hal yang perlu diperhatikan kala seorang karyawan ingin pindah tempat kerja baru..

  1. Meninggalkan kesan “Kurang Baik”.
      Barangkali dalam pandangan rekan-rekan anda, anda adalah orang yang berdedikasi, hebat dan berkeinginan untuk maju dan memajukan perusahaan. Namun tak mudah bagi anda untuk ‘meminta’ mutasi ke tempat kerja yang baru demi mengembangkan kemampuan dan karier anda. Atasan tentu saja akan mempertahankan asset-asset berharga yang dimilikinya. Entah benar atau tidak, saya kerap kali mendengar guyonan rekan-rekan karyawan yang mengatakan, “ Jika ingin pindah maka kita harus ‘mbalelo’, kita harus ‘nyleneh’ dan seterusnya..”. Kalau demikian yang terjadi, maka ‘kesan baik’ yang selama ini melekat pada diri anda akan hilang. Bagaimana jika anda telah berbuat demikian tetapi atasan tetap mempertahankan anda?.
Sebaliknya, jika kesan ‘kurang baik’ itu berasal dari rekan-rekan anda, maka dapat dipastikan bahwa sesungguhnya permasalahan itu ada pada diri anda sendiri. Boleh jadi mungkin anda seorang yang ‘kurang’ bisa bekerja sama dengan rekan kerja anda, atau boleh jadi anda sebenarnya adalah orang yang jenius tetapi anda terkesan superior sehingga kurang disukai rekan-rekan anda. Perlu diingat bahwa dalam kerja team, kecerdasan diperlukan namun lebih diutamakan kemampuan bekerjasama yang disertai kecerdasan.
Singkat cerita mungkin anda sudah bekerja ditempat yang baru, tetapi tanpa anda sadari  rekan-rekan ditempat kerja anda yang lama masih memperbincangkan anda.

2. Tak ada alasan tepat untuk melakukan perubahan itu
     Ini adalah salah satu permasalahan yang kerap terjadi para seseorang yang punya obsesi tinggi terhadap perubahan diri.  Ya kalau anda typical orang yang suka dengan hal-hal baru mungkin tidak masalah, karena anda pasti akan berusaha keras untuk belajar lagi. Namun, Jika anda typical orang yang sering beranggapan “ dimanapun tempat kerja adalah sama”, maka  sebaiknya pikirkan masak-masak langkah Anda sebelum mengajukan pindah kerja. Perubahaan karier bukan perkara sepele. Mereka yang paling membutuhkan perubahan karier adalah mereka yang mengalami tekanan dan krisis identitas. Orang yang tak yakin dengan kemampuan sendiri. Takut akan komitmen dan kuatir tak mampu bersaing sehingga pada  akhirnya justru bisa mempersulit Anda untuk dapat menempati posisi penting.

3. Kekurangan pengetahuan dan pengalaman
    Untuk anak-anak yang baru saja lulus kuliah, mencoba berbagai tempat kerja dengan bidang yang berbeda adalah hal wajar, misalnya dari Departemen Operasi ke Departemen Pemeliharaan atau Proses engineering. Tak Masalah karena mereka masih mencari bentuk diri dan minat, serta mencari apa yang mereka mau. Dan satu catatan, mereka masih senang dengan ilmu-ilmu baru. Tetapi untuk anda yang berusia cukup matang, perpindahan tempat kerja yang benar-benar berlainan bidang, benar-benar menuntut konskwensi tinggi. Karena para boss tempat Anda melamar pasti akan memerhatikan pengalaman dan latar belakang Anda untuk mengukur kesiapan dan kegunaan Anda untuk perkembangan unit kerjanya. Salah satu langkah yang bisa Anda lakukan sebelum benar-benar pindah ke tempat kerja yang bidangnya baru untuk Anda adalah mengisi diri dengan pengetahuan sebanyak mungkin tentang bidang tersebut.

4. Karena beranggapan  di tempat kerja yang baru beban kerjanya lebih rendah.

     Salah satu hal yang memicu kejatuhan seseorang akibat perpindahan kerja adalah karena mengejar ego diri yang tinggi dan menganggap beban kerja di unit kerjanya lebih berat dibanding unit kerja lain. Padahal, seharusnya yang dikejar adalah kepuasan kerja. Kecocokan dan kenyamanan. Bayangkan, Anda telah meninggalkan rekan-rekan seangkatan anda, tiba-tiba terjadi perubahan peraturan perusahaan yang kurang menguntungkan diri anda. Apa yang terjadi, rasa sesal tak mengubah nasib anda.

5. Godaan industri yang sedang meningkat
    Point ini khusus untuk karyawan yang berkeinginan pindah perusahaan. Ada kalanya seorang karyawan mendapat iklan lowongan sebuah industri yang terkesan sungguh menggoda dan memberikan janji di masa depan yang cerah. Tetapi hal ini perlu diwaspadai, karena ketenaran instan bisa mengakibatkan kejatuhan yang cukup dalam. Jangan mudah tergoda dengan industri baru, pelajari dalam-dalam sebelum kita memngambil keputusan.

6. Fokus yang sempit
    Salah satu masalah yang sering terjadi adalah ambisi dan rasa takut akan hal yang spesifik. Karena atasan atau karena satu atau dua rekan kerja yang ‘kurang’ menyenangkan. Banyak yang memikirkan perubahan karier lupa untuk memerhatikan hal-hal lain yang sebenarnya lebih penting untuk dipikirkan. Jangan hanya terpaku pada hal-hal sempit tersebut. Sempatkan diri  untuk membuka hati dan pikiran kepada pekerjaan daripada memikirkan atasan atau rekan kerja anda. Berpikirlah positif, berdo’alah agar atasan anda segera mendapat promosi untuk menduduki jabatan baru, sehingga anda berkesempatan memiliki atasan yang lebih cocok dengan anda.

7. Terlalu berpendidikan
    Pendidikan adalah salah satu persepsi yang paling sering terjadi di dunia kerja. Menyangka bahwa setelah mendapat gelar S1, S2 sudah pasti menjanjikan kedudukan di level yang lebih tinggi  tidak selalu benar. Saat ini banyak juga yang berpendidikan menengah atau biasa tetapi mampu menduduki posisi tertinggi dalam perusahaan. Salah satu hal yang sering dilupa adalah, pengalaman seseorang di lapangan juga masuk perhitungan dan memiliki efek yang cukup besar.

8. Bergantung pada bantuan orang lain

    Rekan, pejabat kenalan adalah pihak-pihak yang dikira menjanjikan untuk bisa membantu perubahan karier. Karena merasa sudah percaya kepada pihak-pihak ini, banyak orang yang mengira ia dapat sukses ditempat kerja baru. Ini salah. Pihak-pihak tersebut mungkin bisa membantu anda, tetapi Anda tidak tahu apakah yang dibutuhkan mereka akan cukup sreg dengan Anda atau tidak. Selain meminta bantuan mereka, cobalah pula mencari sendiri lapangan pekerjaan yang sekiranya tepat untuk Anda dan kontrol nasib karier Anda dimasa depan, kenali orang-orang yang ada didalamnya, bagaimana situasi disana dan lain-lain. Jangan sampai anda justru masuk ke tempat yang orang-orang didalamnya sudah merasa jenuh.

9. Tak ada pernyataan misi
    Untuk bisa maju dan tahu apa yang dituju, Anda butuh sebuah batasan dan tujuan. Jadi, jika perubahan karier adalah hal yang Anda impikan, buat sebuah pernyataan misi. Perdetil apa yang Anda ingin capai dari langkah besar ini. Metode terbaik masih dengan mencari dan melihat peluang sebelum benar-benar terjun. Jika Anda gagal membuat rencana, sama saja Anda merencanakan kegagalan.

10. Malas memperbaiki resume
    Resume tentang diri dan pekerjaan adalah salah satu gerbang menuju perubahan karier.  Perbaiki dan perbaharui resume Anda sebelum anda memutuskan pindah. Kebanyakan orang sering tidak tahu bahwa resume yang buruk bisa mengirimkan pernyataan buruk tentang Anda. Ketika anda dipanggil untuk assessment, maka resume anda tentang visi misi untuk pindah menjadi kunci diterimanya anda ditempat kerja baru. Resume yang tidak lengkap atau jelek bisa menurunkan potensi diterimanya Anda di tempat yang Anda inginkan. Siapkan resume yang tepat guna dan tidak bertele-tele, serta tegaskan kebisaan dan pengalaman Anda. Tanpa harus memberi kesan “buruk” pada unit kerja, rekan maupun atasan anda yang lama.

11. Kontak yang sedikit
    Sebelum Anda memulai perubahan drastis itu, cobalah hubungi beberapa teman lama yang cukup dekat dengan Anda, Orang-orang yang berkompeten dibidang itu Minta waktu mereka sejenak untuk membantu Anda, karena bisa jadi mereka punya rekomendasi serta pertimbangan untuk Anda.

12. Kurang pertimbangan

   Masalahnya adalah kepercayaan diri dan sikap interpersonal. Saat Anda mencari karier baru, Anda harus memberanikan diri tentu dengan bekal pengetahuan yang cukup. Saat semua persiapan sudah mantap dan diperhitungkan, majulah dengan percaya diri bahwa Anda bisa berhasil. Tampilkan keyakinan diri  yang berwibawa. Ini adalah sikap seseorang yang ingin menjalani karier baru................( Abu Majid )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar