Minggu, 18 Maret 2012

Tak Sepaham dengan Boss

Ketika harus ‘Berseberangan’ dengan Boss
Oleh : Abu Majid
   ‘Berseberangan’ dengan Boss bukanlah suatu hal yang harus dihindari, tidak selamanya kita harus sepaham dengan Boss. So, karena dengan berbeda pendapat mengindikasikan adanya engaged, kepedulian dan konsen terhadap perusahaan. Keterikatan terhadap perusahaan, rasa ikut memiliki, loyalitas dan sejenisnya merupakan hal penting yang harus ditumbuhkan pada setiap diri karyawan.
    Boss adalah wakil perusahaan yang membawa misi dan goal-goal yang akan dicapai perusahaan, sedangkan karyawan adalah sebagai pelaksana dalam mencapai hal itu, sehingga keselarasan antara keduanya adalah hal yang wajib.
    Dalam dunia kerja, anda dituntut untuk memberikan kontribusi terbaik bagi organisasi tempat anda bekerja. Salah satu caranya adalah dengan menyumbangkan saran dan pendapat anda bagi kemajuan perusahaan. Semua pasti setuju bahwa berbeda pendapat adalah hal biasa. Karena tentu anda memiliki pendapat pribadi yang berbeda dengan pendapat rekan anda yang lain .
Tetapi bagaimana bila berbeda pendapat dengan bos atau atasan anda?  Bos maunya A sementara anda berpendapat B. Namun anda sendiripun merasa tidak enak hati bila tidak menyetujui pendapat bos. Memang selama ini yang terjadi, staf atau anak buah cenderung manut dan menyetujui pendapat atasannya.
    Psikolog dan Pelatih Eksekutif di Portland Linda Carpenter, mengatakan , “Rata-rata staf-staf di perusahaan selalu mengatakan ‘ya’ terhadap pendapat bosnya hanya untuk dianggap sebagai karyawan yang baik. Padahal, anda tidak harus selalu setuju dengan bos. Jika anda selalu setuju akibatnya justru akan fatal, anda akan kehilangan kredibilitas”.
Jangan salah, produk-produk seperti itupun banyak di perusahaan kita, Pupuk Kaltim. Sehingga ketika pada saatnya ia menduduki jabatan maka iapun akan menjalankan rytme yang sama dengan boss yang lama. Dan yang perlu diwaspadai biasanya system seperti ini ‘menggurita’ sehingga sulit ketika ada seseorang yang berniat ingin mengubahnya.
    Cara yang paling bijak menanggapi pendapat bos, berikan persetujuan anda jika anda memang setuju. Tetapi belajarlah untuk berdiplomasi jika anda berbeda pendapat dengannya. Misalnya dengan berkata, “Pada dasarnya saya setuju, tetapi….” atau " Maaf Pak, Jika diperkenankan saya mempunyai pendapat, bagaimana jika" dll. Ingat, sesungguhnya seorang bos memang merasa senang jika pendapatnya disepakati oleh anak buahnya. Karena tentu ia merasa memiliki otoritas penuh dalam mengeluarkan pendapatnya. Apalagi jika saran dan pendapatnya disertai dengan pujian dan kekaguman.
Tetapi, anda pun berhak tidak setuju. Sejauh itu, tidak ada peraturan yang memuat sanksi hukuman bagi para staf dan bawahan yang berbeda pendapat dengan atasannya. Karena mengeluarkan pendapat adalah hak asasi setiap insan di alam demokrasi ini. Namun, yang paling penting, jika anda memang tidak sependapat dengan bos, tawarkanlah ide lain sebagai solusinya, jangan asal tidak setuju. Karena bisa jadi perbedaan pendapat tersebut hanya karena beda sudut pandang atau beda wawasan saja, yang sebenarnya memiliki tujuan yang sama.
Perlu anda waspadai, jangan sekalipun melecehkan pendapat bos yang berbeda dengan anda. Siapapun tidak suka jika dilecehkan, apalagi dia seorang bos, atasan anda! Maka sekalipun anda berbeda pendapat, kemukakanlah dengan penuh sikap hormat..Jangan menampakkan sikap yang menjatuhkan wibawa boss.
Percayalah, berbeda pendapat dengan bos, tidak akan menyebabkan anda dipecat. Nah mulai sekarang, tidak perlu anda takut berbeda pendapat dengan bos. Asal anda bisa menyikapinya dengan bijak dan hormat, why not ? Toh pada akhirnya akan ada kesepakatan dalam menyikapi perbedaan tersebut.
Kemukakan pendapat anda, jangan didepan boss anda setuju tetapi ketika dibelakang anda menggerutu dan mencemarkan kehormatan boss didepan rekan-rekan anda………( Abu Majid )